pendidikan karakter

ABSTRAKSI

Karakter merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Potensi karakter yang baik dimiliki oleh manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak dini. Kebiasaan baik atau buruk pada diri seseorang - yang mengindikasikan kualitas karakter ini – tidak terjadi dengan sendirinya, dengan kata lain proses sosialisasi atau pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, lingkungan yang lebih luas memegang peranan penting dalam pembentukan karakter seseorang.
Keluarga merupakan unit yang penting sekali dalam masyarakat, sehingga jika keluarga yang merupakan pondasi masyarakat lemah maka masyarakat pun akan lemah. Berbagai masalah masyarakat – seperti kebobrokan, kejahatan dan kekerasan – merupkan akibat dari lemahnya institusi keluarga. Fungsi utama keluarga adalah “sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh keluarganya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik serta memberikan kepuasanlingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera”.
Ada tiga kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi yaitui maternal bonding, rasa man dan stimulus fisik dan mental. Ikatan emosional yang erat antara ibu-anak di usia awal dapat membentuk kepribadian yang baik pada anak. Kebutuhan akan rasa aman yaitu kebutuhan anak akan lingkungan stabil dan aman. Kebutuhan akan stimulasi fisik dan mental juga merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter anak.
Ada tiga macam pola asuh yakni; (1) otoriter, (2) demokratis dan (3) permisif. Pola asuh otoriter mempunyai cirri orang tua membuat semua keputusan, anak harus tunduk, patuh dan tidak boleh bertanya. Pola asuh demokratis mempunyai cirri orang tua mendorong anak untuk membicarakan apa yang ia inginkan dan pola asuh pemisif mempunyai cirri orang tua memberi kebebasan penuh anak untuk berbuat.
Untuk membentuk karakter peserta didik perlu adanya kerjasama, komunikasi, komitmen antar orang tua dan sekolah juga perlu adanya interaksi antar orang tua di sekolah itu. Juga topik-topik moral dapat didiskusikan di rumah dengan tetap berpegang pada rasa saling percaya dan orang tua menjadi teladannya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris sangatlah memungkinkan para guru sebagai ujung tombak terdepan di dunia pendidikan melakukan inovasi pembelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah dan tuntutan masyarakat sekitarnya. Strategi implementasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dapat dilakukan melalui pola mengintegrasikannya ke dalam setiap pokok bahasan/tema. Dalam konteks ini pendidikan karakter merupakan kristalisasi dan akomodasi dari berbagai pengalaman hidup masyarakat yang seoptimal mungkin dapat diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran. Jadi implementaasi pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran berarti mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam setiap pokok bahasan/tema mata pelajaran. Pembelajaran karakter dapat dilaksanakan secara individual maupun kelompok dengan berlandaskan kebutuhan belajar setiap anak. Pembelajaran karakter dimulai dengan memperkaya setiap siswa tentang kesadaran dirinya (self awareness), membentuk citra diri yang positif dan memotivasi siswa untuk bertanggunbg jawab terhadap dirinya dan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VIDEO MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

CARA MENGOPERASIKAN PADLET

INSTRUMEN MONITORING-2